Sabtu, 07 Januari 2017
Kakek Yang Beruntung
Joko sering menyendiri dan merenung di rumahnya setelah kejadian yang
membuat jantungnya hampir copot dari tempatnya itu. Istri Joko
merupakan orang yang cuek sehingga tidak begitu memperhatikan tingkah
laku yang tidak biasanya dari suaminya itu. Tetapi Joko termasik suami
yang beruntung karena memiliki istri yang bertanggung jawab terhadap
kebersihan rumah dan selalu siap dalam menyiapkan segala kebutuhan Joko
baik mencuci baju sampai menyiapkan sarapan dan makan malam. Joko
melamun hampir 1 jam sampai ia memperoleh ide yang sangat cemerlang
menurutnya. Dia teringat memiliki seorang teman yang pernah meminta
tolong kepada seorang dukun sakti untuk memperlaris dagangannya di
pasar. Teman Joko ini bernama Dono, Dono merupakan teman kerja Joko yang
sama-sama telah pensiun sekarang. Akhirnya Joko berniat untuk
mengunjungi teman lamanya itu untuk dikenalkan dengan dukun yang
terkenal kesaktiannya sampai ke kota-kota besar di Pulau Jawa itu.
Tetapi tidak sembarang orang bisa berhubungan dengan dukun sakti itu,
hanya orang-orang yang telah berlangganan dan memiliki koneksi saja yang
memiliki akses untuk meminta tolong kepadanya. Keesokan harinya di
rumah Dono tepatnya di perumahan kota tidak begitu jauh dari desa Joko,
Joko menceritakan masalahnya kepada Dono, Dono hanya bisa tersenyum
mendengar cerita teman baiknya itu, ternyata belum berubah juga si Joko
ini pikirnya (Tetep mesum, makin tua makin gawat hehehe). Tetapi sebagai
teman baik, Dono tidak bisa menolak permintaan teman baiknya itu untuk
membawanya ke tempat dukun super sakti. Tanpa banyak bicara kedua orang
itu langsung meluncur ke rumah dukun super sakti di desa Sukasari. “Aku
sudah tau masalahmu Jok!”, sapa dukun tua itu kepada Joko, ketika dia
dan Dono baru saja melangkahkan kaki masuk ke gubug tua milik si dukun.
Betapa kagetnya Joko mendengar sapa dukun sakti itu, berbeda dengan Dono
yang biasa saja menyaksikan hal yang diluar akal sehat, karena ia sudah
biasa minta tolong kepada dukun super sakti itu. “Begini Mbah Gandrung,
teman saya ini….”, belum selesai Dono berbicara, “Aku bisa membantu
temanmu tapi biayanya mahal tau…”, sergah si dukun sakti. “Berapapun
akan saya penuhi mbah, sebut saja berapa mbah biayanya?”, jawab Joko
merinding. “20 Juta tunai dan foto dari suami wanita yang ingin kamu
taklukkan itu! ”, jawab Mbah Gandrung. Joko sedikit terkejut dengan
permintaan dukun super sakti itu, tetapi karena konak Joko sudah tak
tertahankan lagi akhirnya ia mengangguk dan bersedia datang kembali
besok membawa uang yang diminta. Esoknya di gubug Mbah Gandrung, Joko
menyerahkan foto Andi yang ia dapatkan dari formulir pengurusan KTP yang
dititipkan kepadanya ketika hendak mengurus KTP kepada kepala desa
tetapi belum sempat karena harus dinas keluar kota. Tak lupa Joko juga
menyerahkan uang 20 juta yang bersal dari uang tabungan hasil jual
sepeda motor 2 tahun yang lalu. Sepeda motor Joko dijual karena dia dan
istrinya memutuskan untuk membeli mobil Espass tahun 1996 agar dapat
digunakan bertamasya bersama dengan anak cucunya kelak ketika mereka
berkumpul bersama. Setelah menerima uang 20 juta itu, Mbah Gandrung
menyerahkan kalung yang di ujungnya terdapat bungkusan bulat. Joko
menerima benda itu dan…. ”Pakai kalung itu, dan masukkan foto suami
wanita itu ke dalam bungkusan di ujungnya..”, perintah Mbah Gandrung.
“Baik mbah…”, jawab Joko sedikit merinding karena dia hanya sendiri kali
ini sebab Dono ada urusan dengan dagangannya di luar kota. “Begitu
kalung ini kau pakai, wanita pelacur ini tak akan bisa membedakan antara
wajahmu dan wajah suaminya..”,tambah Mbah Gandrung. “Baik mbah..”,
jawab Joko senang, hatinya berbunga-bunga tiada tertahankan. “Eit …
Tunggu dulu, ada syaratnya!!”, sergah Mbah Gandrung menghentikan
kegembiraan Joko sejenak. “Jika kamu ngentot sama istrimu sendiri ketika
kalung ini kamu pakai, khasiatnya akan langsung hilang tak berbekas”
kata Mbah Gandrung. Joko tersenyum dan berpikir, “Hanya itu? Buat apa
juga aku ngentot sama nenek2 peot itu, mending ngehek sama pelacur bohay
kayak Dina hahahaha..”, kelihatannya Joko benar2 telah kerasukan iblis
sampai2 istrinya yang telah menemani selama 30 tahun dia sebut nenek
peot. (Oalaaaah Joko ………. Joko, Tobat Jok…). ——–FINNALY IT’s SHOW
TIME———- Keesokan paginya Joko minta kepada istrinya untuk dibuatkan
susu campur telor 3 butir yang dikocok jadi satu. Istri Joko segera
membuatkan dan memberikannya kepada Joko. Joko segera meminumnya dengan
lahap segali teguk ! (hehehehe berlebihan…). Supaya kuat melayani dua
ekor kuda sekaligus hehehe, pikr Joko dalam hati. Tidak berapa lama,
Joko meminta ijin kepada istrinya untuk pergi ke rumah Kades dan mungkin
pulangnya larut malam sehingga dia menyuruh istrinya untuk tidak usah
menunggu dirinya sampai larut malam karena dia akan membawa satu kunci
rumah. Istrinya mengiyakan tanpa curiga sama sekali kepada Joko, karena
selama 30 tahun ini Joko tidak pernah macam-macam kepadanya apalagi dia
hanya akan mengunjungi kepala desa. Tepat jam 9 pagi, Joko meluncur ke
rumah Dina si wanita bohay itu. Tidak lupa memakai kalung pemberian
dukun super sakti sambil mulutnya berkomat kamit mengucap mantera ajaran
Mbah Gandrung, Joko mengetuk pintu rumah Dina. Tidak lama kemudian Dina
membukakan pintu hanya dengan menggunakan daster panjang berwarna putih
dengan tidak lupa memakai kacamatanya. Joko hanya bisa menelan ludah
menyaksikan pemandangan ekstra luar biasa di depan matanya, Dina
mengernyitkan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya luar karena
kelihatnnya Dina baru saja bangun tidur. Setelah Dina benar-benar sadar
sembilan puluh persen, betapa kagetnya ia menyaksikan orang yang baru
saja mengetuk pintu depan rumahnya. Ia langsung berbinar-binar dengan
setengah berteriak, “Mas Andi……kapan pulang? Udah dari tadi ya? Maaf Mas
Andi aku ketiduran habis nonton film bagus tadi malam.”. Mendengar
kata-kata Dina itu membuat darah Joko hampir saja meledak melewati
kepalanya. “Tidak rugi 20 Juta bos!!!”, pikirnya dalam hati. Ternyata
benar kata-kata Mbah Gandrung bahwa Dina tidak akan bisa membedakan mana
Andi yang gagah tampan dengan Joko yang hitam legam lagi kurus
itu.Tanpa banyak cingcong, Joko langsung bersikap menirukan Andi,“Baru
aja Din, aku dipulangkan mendadak sama atasanku soalnya di Madura udah
kebanyakan personel tentara, jadi aku dipulangkan supaya kerjanya lebih
efisien bilangnya…”, jawab Joko sambil memikirkan alasan yang tepat.
Sebagai istri yang pengertian, Dina langsung merangkul suami palsunya
itu dan mencium mulutnya dengan gemas sambil melingkarkan tangannya di
leher suami palsunya itu. Buah dada Dina yang sebesar melon langsung
menempel di dada Joko, mendadak penis Joko langsung tegak 90 derajat ke
atas. Tidak mau melewatkan kesempatan ini, dengan segera Joko langsung
melingkarkan tangannya di bagian belakang Dina dan meremasi bokong Dina
yang pada keadaan normal sudah mengangkat semakin diangkat dan diremas
keras oleh Joko dengan gemas. “Ahh…..ah…..mass aku kangen masss…!” desah
Dina tidak mampu menanggung gejolak kenikmatan yang melanda dirinya
diperlakukan tidak senonoh oleh suami palsunya yang seharusnya lebih
cocok jadi bapaknya dibanding jadi suaminya itu. “Aku kangen juga
Din….”,jawab Joko sambil tersenyum licik karena berhasil memperdayai
wanita cantik bahenol yang diinginkan oleh semua warga desa. “Kita
lanjutkan di dalam mass… Ahh…nggak enak nanti dilihat Pak Joko…Ahhh..”,
kata Dina dengan matanya yang sayu. Joko hanya bisa tersenyum, Dina
tidak sadar rupanya siapa sebenarnya yang meremasi bokong dan susunya
itu. Joko menuntun Dina masuk ke dalam rumah sambil mengalungkan tangan
kanannya di pinggul Dina yang sintal. Tak lupa Joko mengunci rumah Dina
dari dalam dan menutup semua selambunya, seolah-olah sedang tidak ada
orang di dalam rumah. Sambil mengelus-elus penisnya yang telah mengacung
tegak, Joko berbisik, “Sekarang bagianmu kawan, jangan kecewakan
aku..”. (Joko…Joko sudah gila ya? Masak ‘adik’ sendiri diajak ngomong.
Oalaaaah…Joko..Joko) Ketika masuk ke kamar yang hanya pernah ditempati
Dina dan Andi, Joko terperangah ketika Dina hanya mengenakan bra dan
celana dalam saja tanpa kacamata yang biasa dikenakannya, dengan begini
akan lebih mudah karena Dina tidak bisa lihat jelas bila tanpa
menggunakan kacamatanya. Bra berwarna putih yang seolah-olah kekecilan
tidak mampu menampung payudaranya yang mengacung ke depan itu padahal
ukuran branya sudah 36 D. Saking terlalu besarnya payudara Dina,
sampai-sampai putingnya yang berwarna merah muda hampir saja melompat
keluar dari balik branya, bahkan tali bra yang kelihatan sudah lapuk itu
seperti akan putus karena tak sanggup menyangga sepasang buah melon
berukuran besar itu. Tidak kalah dengan bagian atasnya yang super
dahsyat, bagian bawahnya juga tak kalah menarik. Dina memiliki pinggang
yang ramping, perut yang rata, bongkahan pantat yang besar dan
mengangkat sehingga celana dalamnya tampak kekecilan juga. Yang membuat
penis Joko berdiri tegak adalah vagina atau tempek Dina yang mengecap di
celana dalamnya. Joko yang menyaksikan pemandangan super indah itu,
tidak mampu menahan nafsunya lagi dan langsung menerkam tubuh Dina
sampai mereka jatuh berdua di atas kasur. Tangan Joko tanpa disuruh
langsung menerkam sepasang buah melon yang mengacung tegak itu dengan
rakusnya. “Ahh….masss….sabar……Mas Andi…aaaaaaaahh..”,Dina menjerit
ketika Joko menurunkan branya sedikit dan menyapu puting susu Dina yang
sudah mengeras seperti kerikil dan berwarna merah muda itu dengan
lidahnya. Tidak puas hanya dengan menjilati putingnya, Joko juga
menggigitnya keras-keras dan menariknya ke atas puting kanan Dina sampai
Dina kelojotan dan kakinya yang jenjang montok serta putih mulus itu
sontak langsung menghentak-hentak tidak karuan di atas kasur. Ternyata
ini rasanya putting susu wanita cantik bahenol yang diminati oleh
penduduk desa, Joko terkekeh karena hanya dia yang beruntung diberi
kesempatan untuk melahapnya tanpa pembatas sama sekali. (Joko….Joko aku
ya kepingin Jok). Dina yang telah terbawa nafsunya sendiri itu hanya
bisa memeluk dan meremas-remas rambut Joko ketika tua bangka itu menyusu
di apit oleh dua buah melon raksasa yang siap meledak. Dengan satu
gigitan dan tarikan di puting kiri Dina, Dina melenguh panjang,
”Aaahhaahhhh….Mas Andi susuku mas!!” Betapa kagetnya Joko ketika dari
ujung puting Dina yang berwarna merah muda itu memancar cairan berwarna
putih susu dan ketika Joko menjilatnya tepat di ujung puting Dina,
cairan berasa agak manis seperti susu sapi. “Din….kok?…”,Joko menirukan
suara Andi kebingungan. “Iya Mas…aah…aku memangh .. kayak gini,
kata..ahhn..dokter…kelainan..ah…bawaan ….dari….ibuku Mas….ahhhn”, jawab
Dina sambil berusaha menenangkan gejolak birahinya. “Jadi Ibumu juga
kayak gini? Meskipun bukan masa menyusui?” tanya Joko penasaran. “Iya
mass….ahhn…” jawab Dina. Betapa beruntungnya aku sudah dapat melon besar
bisa ngeluarin susu lagi, pikir Joko nakal. Dengan segera Joko segera
menyucup puting kanan Dina untuk menghisap susu yang keluar darinya,
dengan memelintir-melintir puting yang sebelah kiri dengan tangan kanan
Joko. Setelah puas menghisap putting kanan dan putting kiri Dina sampai
susu yang memancar hanya tinggal sedikit, tangan Joko segera bergerilya
di bagian perut Dina sambil mengelus-elus perutnya yang rata.
“Aaaah….Maassss…aku..aku..”,desah Dina. Tidak berapa lama tubuh Dina
melenting menekuk ke atas membentuk busur panah ke arah Joko, sambil
terdengar “suara crrrt….crrr….ceerrr….aaaahhh…ooohh”, tampaknya Dina
mencapai orgasmenya yang pertama. Badannya yang melenting ke depan
semakin menyodorkan payudaranya yang tegak menantang ke arah Joko.
Terlihat oleh Joko, payudara Dina sampai terlihat urat-urat berwarna
kehijauan di kulit payudaranya yang putih bersih bak pualam tanpa cacat.
Tidak menyia2kan kesempatan ini Joko langsung menggigit dan menarik
keras-keras puting sebelah kanan Dina sampai Dina mengembik sambil
menangis, ” Maaaasssss…..oooohhhhhhnn..aahhhh..maaaasss”. Joko
benar-benar menjadi gila karena tubuh Dina yang terlalu sexy ini. Tangan
kanan Joko menarik dengan paksa celana dalam tipis Dina sampai robek,
lalu dia memainkan vagina Dina dengan jari-jari nakalnya.
Dicubit-cubitnya daging montok vagina Dina yang sudah basah akibat
orgasme pertamanya tadi, ”Mas…..cukup mas aku barusan…ooohhh…aahhn”.
Ketika jari tengah Joko merogoh-rogoh isi vagina Dina, Joko merasakan
lapisan yang tipis yang membuat jari tengahnya tidak bisa maju lebih
jauh lagi. Joko segera menarik jari tengahnya dan ganti memelintir
butiran sebesar kacang di tengah vagina Dina. “Rapet banget tempekmu
Din….”, Joko meracau. Dina sedikit kaget karena tak biasanya suaminya
berkata-kata kasar seperti itu. Sambil melahap mulut Dina yang
menggemaskan, Joko juga menarik dan meremas-remas buah dada Dina sampai
air susunya banyak yang tumpah di sprei kasur. Tidak berhenti sampai di
sana, Joko juga semakin gencar memelintir-melintir klitoris Dina,
”masss…..cukup…masss….aaahhhhn”,teriak Dina keras. Setelah 10 menit
melakukan pemanasan dengan saling remas dan saling pegang tiba-tiba
terdengar lenguhan Dina, ”oooooohhhhh….masssss….massss….aku…..ohhhnnnn”.
Cerrrr cerrt ceerrrrrr cuuurrrr, orgasme kedua melanda Dina dengan
lebih hebat karena cairan bening yang keluar dari vaginanya. Joko
tersenyum menang karena berhasil membuat bidadari yang diinginkan oleh
semua orang ini mencapai dua kali orgasme. Setelah istirahat sebentar,
Joko melihat tubuh Dina yang seolah seperti kehabisan energi akibat
badai orgasme yang menimpanya. Joko segera membuka semua pakaiannya yang
dari tadi masih lengkap digunakannya. Sekerang Joko sudah telanjang
bulat hanya kalung pemberian Mbah Gandrung saja yang masih dikenakannya,
dia mendekati Dina dan segera membalik tubuh Dina untuk membuka kait
BH-nya karena tadi belum dibuka tetapi langsung diturunkan dari bagian
depannya. Setelah seluruh kain yang menutupi bagian tubuh Dina telah
berhasil dilepaskan dari tubuhnya yang bohay. Joko hanya bisa
menggeleng-geleng menyaksikan pemandangan terindah yang pernah ia
saksikan di dunia ini bahkan tubuh Dina ini lebih sexy dari tubuh
istrinya atau bahkan tubuh anak-anaknya yang perempuan ketika seumur
Dina. Intinya Dina benar-benar menjadi bidadari yang telah datang di
hidup Joko dan kabar baiknya adalah Joko berhasil menguasai tubuh bohay
bahenolnya itu. Setelah hampir 2 menit beristirahat, Joko mengacungkan
penisnya yang sedari tadi telah tegak menantang mengacung kedepan
berukuran 18 cm dan diameter 5 cm. Dina yang telah telanjang bulat dan
baru bangun dari pingsan akibat orgasme dua kali segera berdiri dari
kasur dan tanpa perlu diperintah langsung berlutut di depan penis Joko
yang mengacung tegak. Dengan lembut Dina mulai membelai batang Joko,
”Sudah gak tahan yaa mas??”,goda Dina ketika mengelus-elus batang penis
Joko sambil matanya menatap ke aarah Joko. Melihat pemandangan ini saja
rasanya penis Joko sudah ingin memuntahkan muatannya sesegera mungkin,
tetapi mungkin karena 3 butir telur dan susu yang dia minum tadi pagi
membuat staminanya berlipat. Dina memulai blowjobnya dengan menjilati
ujung penis Joko yang hitam legam, betul-betul pemandangan yang kontras
penis yang berwarna hitam legam dijilat oleh bibir berwarna merah muda
walaupun tanpa menggunakan lipstick. “aaah…ohhh….enakk…seponganmu”,
ceracau Joko ketika Dina mulai memasukkan batang penis Joko ke dalam
mulutnya sampai membuat pipinya menggelembung ketika kepala penisnya
menyentuh dinding rongga mulut Dina. Cep cep suuurp suurp cu ceep
terdengar di dalam kamar yang hanya dihuni oleh dua insan beda usia itu.
Dina sibuk merogoh-rogoh vaginanya sendiri dengan jari tangannya yang
lentik ketika dengan semangat menyepong suami palsunya itu. Joko tertawa
penuh kemenangan sambil tangannya menarik rambut panjang hitam Dina
yang sedang sibuk menghisap “tongkat satpam” milikknya. Joko serasa
telah menaklukan dunia ketika melihat wanita terhormat istri dari
seorang tentara yang bahenol dan bohay berlutut di hadapannya sambil
menghisap penisnya yang bau dan hitam. Dina melakukan blowjob penuh
kelembutan kepada Joko selama hampir 5 menit, sampai Joko melenguh,
”oo..ooo.ooo…Dina…sepongmu” Joko memaju mundurkan pinggangnya semakin
cepat sambil memegangi kepala Dina semakin erat sampai akhirnya Joko
menusukkan penisnya dalam-dalam hingga mencapai kerongkongan Dina yang
membuat mata Dina yang jernih melotot sebesar-besarnya ketika sperma
Joko menyembur banyak sekali masuk ke dalam rahimnya. Sperma Joko
ditelan seluruhnya oleh Dina tanpa ada yang meluber keluar. Dua insan
ini tampak terengah-engah kecapaian kehabisan energi setelah
bersama-sama merasakan puncak nirwana. Perlahan-lahan Joko menarik
penisnya keluar dari mulut Dina, sensasi yang luar biasa ketika kepala
penis Joko bergesekan dengan gigi Dina bagian dalam ketika Joko berusaha
mengeluarkan penisnya yang telah masuk terlalu dalam ke kerongkongan
Dina. Setelah keluar dari mulut Dina seluruhnya, Dina tidak lupa
menjilati sisa-sisa sperma yang masih menempel di penis Joko sampai
penisnya kembali bersih mengkilat. Setelah puas dengan sepongan, wanita
bohay dan bahenol itu diangkat oleh Joko untuk telentang di kasurnya
yang empuk. “masss…pelan-pelan mas..” rintih Dina. Joko hanya terkekeh
telah menguasai wanita cantik itu. Dengan perlahan Joko membuka paha
Dina yang dari tadi selalu ditutupi oleh tangannya. “Ayo Din jangan malu
malu….masak sama suami sendiri malu” bisik Joko menirukan suara Andi.
Dina yang mendengar hal itu segera membuka sendiri kakinya secara
perlahan-lahan sampai akhirnya terbuka seluruhnya segala sesuatu yang
disembunyikan oleh Dina dan yang sehrusnya hanya untuk suaminya itu. Tak
terasa air liur Joko menetes dari mulutnya ketika menyaksikan vagina
Dina yang terbuka lebar berwarna merah muda dan terlihat masih sangat
rapat. Vagina yang berwarna merah muda itu dipadu dengan rambut-rambut
halus yang tertata rapi sehingga membentuk huruf V. “Indah sekali
vaginamu Din, aku suka”, goda Joko menirukan Andi. Dina tersenyum malu
sekaligus senang karena suaminya memujinya walaupun yang ada di
hadapannya adalah tetangganya sendiri. Tanpa menunggu lama Joko segera
menerkam vagina mungil imut montok milik Dina. Dijilat-jiltnya bibir
bawah wanita bohay itu sampai Dina mulai bergerak tak beraturan.
Dikait-kait dan digigit-gigitnya bibir vagina wanita muda itu
”ooohhh…ooohhh…massss..kamu….”, Dina meracau tak karuan. Joko semakin
intense(duh duh mulai bahasanya beh beh) dalam menggigit lembut klitoris
Dina, sampai Dina mengangkat pinggulnya setinggi-tingginya dan tanganya
semakin memendamkan kepala Joko agar semakin menempel di liang
peranakannya yang basah itu. Selama hampir 10 menit sibuk di bagian
lubang surgawi akhirnya dengan satu gigitan dan tarikan kepada klitoris
Dina membuat Dina terbang ke awang-awang sambil mendesah panjang dan
menangis kenikmatan, ”Maaasss…kammu….hebattt…massss,aku datang”, Dina
meraung sekeras-kerasnya. Cerrr cerrt crrooort cerrr, kali ini Dina
orgasme yang ketiga kalinya dan tak lupa bagi Joko untuk meminum dan
menghisap saripati dari wanita cantik ini sampai habis. Karena Joko
memiliki kepercayaan bahwa siapa saja yang berhasil menghisap cairan
vagina perawan akan membuat hidupnya awet muda. Setelah membuat Dina
mencapai wilayah nirvana sebanyak tiga kali, tidak lupa Joko ingin
menandai daerah kekuasaannya dengan membuat cupangan-cupangannya di
sekitar tubuh Dina yang sedang tidak sadarkan diri. Cupangan-cupangan
yang berbekas merah di bagian bulatan pantat Dina yang putih, di bagian
leher, bagian punggung, dan tidak lupa bagian payudara melon yang di
buatkan cupangan paling besar berwarna merah. Joko melihat Dina yang
telah lemas tak berdaya tetapi masih bangun dengan matanya yang sayu
seakan-akan meminta Joko untuk meneruskan permainannya. Joko menangkap
sinyal-sinyal itu dari Dina dan mulai memasang posisi kuda-kudanya. Dia
menempatkan tubuhnya di antara kedua kaki montok putih mulus Dina yang
selama ini hanya bisa dia lihat dari dalam rok panjangnya sekarang ada
tepat di depan matanya (ada di depan penisnya lebih tepatnya hehehe).
“Mas…..pelan-pelan ya, ini kan pertama kalinya buat kita berdua mass….”,
kata Dina lirih. Joko kaget seperti tersengat mendengar kata-kata Dina
barusan, “pertama kali? buat kita berdua?”, ini berarti Dina dan Andi
belum pernah ngentot sebelumnya, ini berarti Dina masih perawan. Betapa
berbunga-bunganya hati Joko mengetahui hal ini. “Aku yang akan pertama
kali menjebol tempekmu sayang…”, gumam Joko kepada Dina. “Iya
massss….jebol aku….massss…….ohhhnn”, jawab Dina yang telah terbawa
nafsunya sendiri. Dalam hati Joko berkata, ”maafkan aku kepala desa,
maafkan aku para remaja dan sesepuh desa, maafkan aku anak-anak desa,
dan yang terakhir maafkan aku Andi,aku yang akan menghamili wanita bohay
bahenol ini hehehehe”. “Din, kamu sekarang dalam masa subur kan?”,tanya
Joko lembut. Dina hanya mengangguk sambil tersenyum sambil sedikit air
mata mengalir daripelupuk matanya. Baiklah, dengan perlahan-lahan Joko
mulai mendorong penisnya yang menempel di bibir vagina Dina. Dengan satu
dua dorongan belum dapat menembus dinding keperawanan itu.
“Ahhh…massss….pelan..”,rintih Dina sambil melihat ke arah vaginanya yang
berusaha ditembus oleh penis tetangganya sendiri yang sudah tua dan
buruk rupa. Joko memegangi kedua pergelangan kaki Dina kuat-kuat agar
dia tidak sampai meloncat kesakitan ketika dindingnya jebol. Dorongan
ketiga berhasil memasukkan kepala penis Joko ke dalam ujung dinding
vagina Dina tetapi belum menembus selaput pelindungnya. Joko menarik
sementara penisnya keluar kemudian meludahi vagina Dina dengan air
liurnya untuk memperlancar gesekan yang terjadi antara penis dengan
vagina Dina, kemudian Joko memasukkan kembali penisnya. Dengan dorongan
yang agak kuat, disertai rintihan Dina,
“mmasssss………..Aaaandi……..Sakiiiittt massss…sakiittt.”,teriak Dina. Joko
hanya tersenyum penuh kemenangan menyaksikan hal itu dan dengan sekali
sentak PLASSSS CLEEEB!! Tidak lama kemudian darah segar mengalir
menuruni batang penis Joko yang masih menancap di dalam liang surgawi
Dina. Joko sengaja mendiamkan tubuhnya sementara sambil menikmati
pijatan-pijatan yang dilakukan oleh dinding vagina Dina yang masih
rapat. Dina menangis sekeras-kerasnya saat penis Joko berhasil menjebol
gawang dan merasakan first blood Dina. “Mas Andi
jahat…..huuu….hiks….huuuu….hiks…..”,tangis Dina. Joko tersenyum terkekeh
berhasil memerawani wanita yang hanya bisa diimpi-impikan oleh warga
desanya itu. Tidak perlu berlama-lama, Joko mulai menggoyang penisnya
dengan gerakan yang semakin cepat dan semakin cepat membuat Dina tambah
berteriak-teriak dan menggelinjang-gelinjang tak tentu arah. Joko
menusukkan penisnya sampai mentok ke dasar rahim Dina yang paling dalam.
“aaaahhhh…massss….perutku…..ahhhnnnn”, lenguh Dina. Joko menarik
penisnya sampai hampir kepala penisnya saja yang di dalam vagina Dina
tetapi dengan sekali sentak langsung membenamkan kembali di dasar rahim
Dina sampai membuat mata Dina yang sayu lagi jernih itu membeliak ke
atas menahan gelombang kenikmatan yang menderanya. Setelah puas
menggenjrot Dina dalam posisi standar ini selama kurang lebih 5 menit,
“Masss…..cukup……aku…..kel….ahnnn”, jerit Dina tak karuan. Lalu dengan
sekali sodokan penis Joko sedalam-dalamnya terdengar creeeet cerrre
crooorrr, ”aaahhhhhhh…..masssss……..enak….”, teriak Dina puas. Joko
segera merasakan cairan vagina Dina mengalir melewati batang penisnya
yang masih menancap di belahan vagina Dina. Bosan dengan gaya yang
standar, Joko dengan gerak cepat meremas payudara Dina yang semakin
mengeras layaknya kulit buah melon dan segera menarik putingnya
keras-keras saking kerasnya Joko menarik puting Dina sampai merintih
menahan nyeri ”aaahh…mas…pelan-pelan….massss…sakit putingku mas……….”,
teriak Dina. Joko segera membalikkan badan Dina membelakanginya dan
menundukkan badan Dina serta mengatur tangan Dina untuk bersandar pada
meja rias di kamar tidurnya itu. Dengan belaian lembut Joko mengatur
posisi kaki putih mulus Dina untuk mengangkang dan mengangkat pantatnya
tinggi-tinggi. Dina dalam posisi menungging seperti ini semakin terlihat
sexy apalgi pantatnya yang besar dan kencang seakan tak sabar untuk
disodok ditambah buah melon kembarnya yang menggelantung hebat ke bawah
membuatnya semakin menggelora. Dengan pemandangan yang menggemaskan itu,
Joko segera meremas pantant Dina yang kencang, dan langsung melesakkan
penisnya dalam-dalam ke dalam lubang kemaluan Dina.
“Ahhhhh…..massss….terussss….massss…terussss”, pinta Dina sambil menoleh
ke belakang. Joko yang melihat hal ini semakin terbakar nafsunya untuk
terus menyodok-nyodok Dina sampai kedalaman yang paling dasar dari liang
peranakannya. “Oooohhhh…masssssss….terussss…aghhh”, jerit Dina makin
keras. Rambutnya yang hitam panjang melambai kiri kanan mengikuti
gerakan kepalanya yang bergerak kiri kanan tak beraturan. Joko yang
begitu gemas melihatnya langsung menjambak rambut lembut Dina itu dan
menariknya sampai kepala Dina mendongak ke atas dengan mulut terbuka
menganga. Dengan semangat menggebu-gebu Joko berusaha meresap kenikmatan
sedalam-dalamnya dari vagina Dina. Tiba-tiba Dina melenguh panjang,
”Oooohhh……massss…..aku…..kel….” crettt crrreerr ccrrrooot, Joko kembali
tersenyum penuh kemenangan ketika Dina kembali orgasme untuk yang ke 4
kalinya. Setelah dibawa terbang sampai ke awang-awang oleh Joko, tubuh
Dina terasa berat dan langsung ambruk sambil membelakangi tubuh Joko,
puting susunya kembali menumpahkan butiran-butiran laktat yang memancar
deras dibarengi gelombang orgasme yang melanda Dina. Penis Joko yang
hampir meledak untuk mengeluarkan muatannya tidak tertahankan lagi
meminta untuk segera mencari pelampiasan. Dengan terburu-buru Joko
segera mengangkat tubuh Dina ke atas kasur. Dan kembali
menghujam-hujamkan penisnya yang telah tegak maksimal itu ke dalam liang
peranakan Dina, “Aauuuu….massss…..hamili…..aku mas Andi, aku…ak…..mau
anakmu…”, jerit Dina yang tengah dilanda nafsu birahi. Dengan senang
hati, pikir Joko, dengan kecepatan yang semakin meningkat dalam
menggenjot tempek Dina itu, tiba-tiba Joko melenguh panjang dan segera
menjebloskan penisnya ke dalam rahim yang paling dasar dari vagina Dina
sampai mentok. Dina mengalungkan kakinya mengapit pantat Joko untuk
memasukkan benihnya dalam-dalam ke rahimnya. “aaahhhhh….terima benihku
lonnntteeee…”,teriak Joko. “Hamili aku massssss
And……AAAAHHHHHHHHH….ooooooohhHHHHNNN..”, teriak Dina yang telah dibakar
nafsu tidak memperhatikan perkataan kasar suami palsunya itu. Akhirnya …
Crottt cruut spuurrt spuurtt spussrs blruuussssssssss. Sperma Joko
memenuhi rahim Dina sampai tumpah mengalir keluar melewati paha mulus
Dina. Puas sekali Joko berhasil menyetubuhi Dina sampai menggelepar
keenakan. Dina tidak sadarkan diri dan langsung pingsan disertai
orgasmenya yang ke 5. Selagi pingsan, payudaranya yang indah menantang
tetap memancarkan air susu yang melimpah sehingga membuat Joko yang juga
terlihat lelah segera tidur di samping Dina sambil sesekali meminum
susu gratis bergizi itu, maklum ASI sekarang jarang dinikmati orang tua
hehehehe. Kedua insan beda usia dan beda status itu tidur bersama saling
berpelukan tak terasa sampai petang. Joko yang bangun terlebih dahulu
dari tidur nikmatnya, kaget melihat Dina masih tidur di sampingnya
dengan tentram. Tubuhnya yang putih sexy bohay dan bahenol sekarang
penuh dengan cupangan-cupangan, dari vaginanya yang telah terkoyak
mengalir sperma Joko setetes demi setetes karena saking banyaknya sperma
yang disemburkan oleh Joko junior. Joko begitu bangga dengan
pemandangan ini, dimana dia akhirnya berhasil ngentot dengan primadona
desa dan semoga berhasil menghamilinya. Joko ingin melihat bagaimana
reaksi Andi bila melihat perut istrinya yang tadinya rata menjadi buncit
karena ulah kakek tua buruk rupa yang bejat ini hehehehe,
membayangkannya saja membuat Joko ingin tertawa terbahak-bahak tetapi ia
takut nanti membangunkan Dina yang akan menjadi budaknya untuk
selamanya. Tidak mau membuat istri Joko di rumah khawatir, Joko segera
bangkit dan membersihkan noda cairan dan darah di batang penisnya
setelah itu ia memakai baju lengkap dan tidak lupa mengecup bibir dan
putting Dina sebelum ia keluar dari kamar Dina. Ketika ia keluar dari
kamar Dina, Joko tidak langsung pulang ke rumahnya tetapi melihat-lihat
isi rumah pengantin baru itu. Setelah beberapa lama melihat-lihat isi
rumah itu dan tak sengaja Joko membuka satu lemari yang isinya
benar-benar tak terduga. Isinya adalah baju-baju sexy seperti stocking
hitam yang menyatu dengan baju dalam perempuan, baju renang super sexy,
rok mini, bikini super mini, dan masih banyak yang lain. Kelihatannya
Dina mengoleksi pakaian ini untuk menyenangkan si Andi ketika pulang
nanti hehehehe beruntung sekali Andi memiliki istri yang sudah sexy baik
lagi. Setelah melihat isi lemari pakaian itu Joko segera memikirkan apa
rencana yang akan ia lakukan kepada Dina selanjutnya sambil melnagkah
menuju rumahnya sendiri. Akal Joko benar-benar telah dirasuki iblis saat
ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar